Assassin's Creed Origins adalah salah satu game yang paling berkesan dalam seri Assassin’s Creed, tidak hanya karena gameplay yang imersif, tetapi juga karena ceritanya yang mendalam dan menggugah. Game ini membawa pemain ke Mesir Kuno, tepatnya pada tahun 49–47 SM, dan mengisahkan awal mula terbentuknya Persaudaraan Assassin.
Assassin's Creed Origins berlatar di masa pemerintahan Cleopatra VII, saat Mesir berada di ambang perubahan besar. Periode ini ditandai dengan konflik antara Cleopatra dan saudaranya, Ptolemy XIII, yang memperebutkan tahta Mesir. Dalam skala yang lebih luas, Kekaisaran Romawi juga sedang memperluas pengaruhnya, mengancam kedaulatan Mesir.
Protagonis utama game ini adalah Bayek, seorang Medjay (pelindung rakyat) dari kota kecil Siwa. Bayek adalah karakter yang didorong oleh dendam setelah anaknya, Khemu, secara tidak sengaja terbunuh oleh Ordo Kuno (Order of the Ancients), sebuah organisasi rahasia yang berusaha mengendalikan Mesir melalui manipulasi politik dan kekuasaan.
Bayek awalnya memulai perjalanannya untuk membalas kematian anaknya, tetapi seiring waktu, ia menemukan bahwa ada konspirasi yang jauh lebih besar di balik tragedi ini. Perjalanannya membawanya melintasi berbagai wilayah Mesir, dari gurun pasir yang tandus hingga kota-kota megah seperti Alexandria dan Memphis.
Ordo Kuno adalah musuh utama dalam Assassin's Creed Origins. Mereka adalah cikal bakal dari Templar, organisasi jahat yang menjadi musuh bebuyutan Persaudaraan Assassin di game-game berikutnya. Mereka berusaha untuk mengendalikan Mesir dengan cara yang manipulatif dan tidak bermoral.
Selain berfokus pada sejarah, Assassin's Creed Origins juga mengeksplorasi mitologi Mesir. Pemain akan menemui berbagai elemen mitologis, seperti dewa-dewa Mesir, yang kadang muncul dalam bentuk visi atau misi khusus. Salah satu misi tambahan yang menarik adalah pertempuran melawan dewa-dewa seperti Anubis dan Sobek, yang menambahkan lapisan mistis pada narasi game.
Bayek juga sering mendapatkan pandangan tentang kehidupan setelah mati, yang merupakan konsep penting dalam budaya Mesir Kuno. Visi-visi ini menambah kedalaman pada karakter Bayek, memperlihatkan bagaimana ia bergulat dengan kehilangan, rasa bersalah, dan penebusan.
Akhir dari Assassin's Creed Origins menandai kelahiran Persaudaraan Assassin. Setelah berhasil mengalahkan Ordo Kuno dan membalas kematian anaknya, Bayek dan Aya menyadari bahwa perjuangan mereka melawan tirani harus terus berlanjut. Mereka memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang didedikasikan untuk melindungi kebebasan dari ancaman kekuasaan absolut. Simbol elang, yang menjadi ciri khas Persaudaraan, diadopsi dari ikat kepala Bayek, menjadi ikon yang dikenal sepanjang sejarah.
Assassin's Creed Origins bukan hanya sebuah game yang menghibur, tetapi juga sebuah eksplorasi mendalam tentang asal-usul salah satu organisasi fiktif paling ikonik dalam sejarah game. Dengan latar belakang sejarah yang kaya, karakter yang kompleks, dan elemen mitologi yang menarik, game ini berhasil menggabungkan aksi, petualangan, dan cerita yang mendalam untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Origins tidak hanya menceritakan kisah kelahiran Persaudaraan Assassin, tetapi juga memberikan wawasan tentang apa arti menjadi seorang Assassin di dunia yang penuh dengan konflik dan ketidakadilan.
"Assassin's Creed Origins", "lore Assassin's Creed", "cerita Assassin's Creed Origins". "Mesir Kuno", "Bayek of Siwa", "Ordo Kuno", "mitologi Mesir", "game Assassin's Creed", "sejarah Assassin's Creed"
0 Komentar